We Are Since 2014
Yayasan Inisatif Indonesia Biru Lestari yang dikenal sebagai WAIBI adalah sebuah lembaga nirlaba yang didirikan pada 7 November 2014, yang memiliki kepedulian pada isu-isu global dan dampaknya terhadap kondisi lingkungan dan sosial menuju tercapainya Pembangunan Berkelanjutan. WAIBI mempromosikan pendekatan Ekonomi Sirkular, praktik-praktik Pertanian Regeneratif di masyarakat dan kesadaran penuh berbasis resiliensi. Dalam mengimplementasikan aktivitasnya, WAIBI memiliki kapasitas yang baik dan kemitraan dalam isu pangan, pertanian dan kelautan. WAIBI juga memiliki fokus pada upaya mewujudkan pengarusutamaan resiliensi pada sistem pangan nasional, ketahanan pangan dan mengembangkan bisnis pertanian dan kelautan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan
Visi
Menjadi lembaga sosial yang mandiri, terpercaya dan berkontribusi dalam terwujudnya masyarakat Indonesia yang memahami prinsip-prinsip ekonomi yang berkelanjutan
Misi
-
Menyelenggarakan jasa pelatihan agribisnis berbasis prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan
-
Memberikan jasa pelayanan konsultansi agribisnis
-
Membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan instansi dan lembaga terkait
-
Mewujudkan pengarusutamaan resilience (ketangguhan) dalam sistem pangan nasional
-
Mendorong pengembangan pendekatan mindfulness (kesadaran penuh) untuk mewujudkan self-reliance (kemandirian) dan resilience (ketangguhan)
|
|
|
KEBIJAKAN
Pernyataan Kebijakan WAIBI Tentang Lingkungan dan Keberlanjutan
Latar Belakang
Ada kekhawatiran yang tinggi di tingkat global tentang masa depan planet kita. Meningkatnya emisi gas rumah kaca pada abad-abad terakhir karena kebijakan dan praktik yang tidak bertanggung jawab telah menyebabkan secara berturut-turut pemanasan global dan perubahan iklim. Dengan demikian, planet kita semakin rentan. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Beberapa daerah menderita kekeringan panjang dan yang lainnya terkena banjir besar dan tanah longsor.
Di sektor pertanian, khususnya penekanan terus-menerus pada intensifikasi produksi tanaman pangan di Indonesia telah mengakibatkan degradasi lingkungan dan eksploitasi sumber daya yang berlebihan. Tanah kehilangan kesuburan dan air terkontaminasi. Daya dukung lingkungan dan sumber daya pertanian semakin terkikis dan terdegradasi dalam skala yang lebih besar dari waktu ke waktu. Ini telah berdampak negatif terhadap produktivitas pangan. Ketahanan pangan dan kesehatan kemudian berada dalam bahaya.
Menjadi lembaga sosial yang mandiri dan terpercaya dan berkontribusi pada terwujudnya masyarakat Indonesia yang memahami prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan adalah visi kami. Berdasarkan visi ini, jelas bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada keberlanjutan planet ini.
Cara Kerja Kami
-
Fokus kami pada Regulasi: WAIBI menghormati peraturan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan lingkungan dan keberlanjutan.
-
Fokus kami pada Praktik Sehari-hari: Memastikan bahwa staf WAIBI termotivasi untuk menerapkan praktik sehari-hari yang ramah lingkungan, seperti bepergian dengan transportasi umum, minimum menggunakan kertas, mengurangi limbah makanan, dll.
-
Fokus kami pada Kemitraan dan Kolaborasi: Bekerja dengan mitra dan pemangku kepentingan untuk mengarusutamakan pendekatan ramah lingkungan dan mempromosikan dan meningkatkan tindakan pada isu-isu keberlanjutan juga, seperti untuk berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2 untuk Mengakhiri Kelaparan dan SDGs 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab pada tahun 2030.
WAIBI's TEAM
|
|
|
|
![]() |
Tria Sasangka Putra, S.H., LL.M Pembina |
|
Wahyu Widayat |
|
Luci Ismail |
|
|
|
|
|
![]() |
|
![]() |
|
![]() |
Khaerul Anam |
|
N.A. Muzadi |
|
Joangsah Dachlan Ketua IV |
|
|
|
|
|
![]() |
|
![]() |
|
![]() |
Oscar Noprianto Putra |
|
Nindita Adelina |
|
Nyayu Rifdah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Awan Albana IT |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|